Sabtu, 12 Februari 2011

Borobudur
Borobudur
Lokasi dalam Indonesia
Informasi Bangunan
Lokasi dekat Magelang, Jawa Tengah
Negara Indonesia
Koordinat 7.608°LS 110.204°BT
Arsitek Gunadharma
Penyelesaian sekitar 800 TM
Jenis stupa and candi
Borobudur adalah nama sebuah
candi Buddha yang terletak di
Borobudur, Magelang, Jawa
Tengah. Lokasi candi adalah
kurang lebih 100 km di sebelah
barat daya Semarang dan 40 km
di sebelah barat laut Yogyakarta.
Candi ini didirikan oleh para
penganut agama Buddha
Mahayana sekitar tahun 800-an
Masehi pada masa pemerintahan
wangsa Syailendra. Dalam etnis
Tionghoa, candi ini disebut juga
婆羅浮屠 (Hanyu Pinyin: pó luó
fú tú) dalam bahasa Mandarin.
Nama Borobudur
Banyak teori yang berusaha
menjelaskan nama candi ini.
Salah satunya menyatakan
bahwa nama ini kemungkinan
berasal dari kata
Sambharabhudhara, yaitu
artinya " gunung" (bhudara) di
mana di lereng-lerengnya
terletak teras-teras. Selain itu
terdapat beberapa etimologi
rakyat lainnya. Misalkan kata
borobudur berasal dari ucapan
"para Buddha" yang karena
pergeseran bunyi menjadi
borobudur. Penjelasan lain ialah
bahwa nama ini berasal dari dua
kata "bara" dan "beduhur". Kata
bara konon berasal dari kata
vihara, sementara ada pula
penjelasan lain di mana bara
berasal dari bahasa Sansekerta
yang artinya kompleks candi
atau biara dan beduhur artinya
ialah "tinggi", atau
mengingatkan dalam bahasa
Bali yang berarti "di atas". Jadi
maksudnya ialah sebuah biara
atau asrama yang berada di
tanah tinggi.
Sejarawan J.G. de Casparis dalam
disertasinya untuk
mendapatkan gelar doktor pada
1950 berpendapat bahwa
Borobudur adalah tempat
pemujaan. Berdasarkan prasasti
Karangtengah dan Kahulunan,
Casparis memperkirakan pendiri
Borobudur adalah raja Mataram
dari wangsa Syailendra bernama
Samaratungga, yang melakukan
pembangunan sekitar tahun 824
M. Bangunan raksasa itu baru
dapat diselesaikan pada masa
putrinya, Ratu
Pramudawardhani.
Pembangunan Borobudur
diperkirakan memakan waktu
setengah abad. Dalam prasasti
Karangtengah pula disebutkan
mengenai penganugerahan
tanah sima (tanah bebas pajak)
oleh Çrī Kahulunan
(Pramudawardhani) untuk
memelihara Kamūlān yang
disebut Bhūmisambhāra. [1]
Istilah Kamūlān sendiri berasal
dari kata mula yang berarti
tempat asal muasal, bangunan
suci untuk memuliakan leluhur,
kemungkinan leluhur dari
wangsa Sailendra. Casparis
memperkirakan bahwa Bhūmi
Sambhāra Bhudhāra dalam
bahasa sansekerta yang berarti
"Bukit himpunan kebajikan
sepuluh tingkatan
boddhisattwa", adalah nama asli
Borobudur.[2]
Struktur Borobudur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar